Menanti
Aku menanti hujan teduh
agar dapat berlari di padang
mengutip serpihan pelangi
yang berguguran
untuk kusematkan di rambutmu.
Aku menanti tiba malam
agar dapat mengutip bintang
yang bertaburan di dada langit
untuk kusisipkan di wajahmu.
Aku akan menatap rambut dan wajahmu
yang gemilang
sambil menghitung warna
yang menyusupi sukma.
Aku menanti waktu itu
yang pasti tiba jua
walau dalam mimpi niskala.
Ini lirik lagu
Ada tak komposer nak ambil lirik ini sebagai lagu mereka?
boleh bincang royalti heheh
Tuesday, August 31, 2010
Monday, August 23, 2010
Sebaris ayat
Agar blog ini tidak ditutup maka saya cuba mengemaskinikannya dengan sebaris ayat.
Pagi diharumi kuntum mawar berkelopak dengan bening embun maghfirah dari pucuk al-Qadr.
Pagi diharumi kuntum mawar berkelopak dengan bening embun maghfirah dari pucuk al-Qadr.
Tuesday, August 3, 2010
Terlalu Banyak Menziarahi cepu Kepala
Terlalu banyak yang menziarahi cepu kepala
sehingga aku tertampan pada dinding keraguan
keruh sejarah dan jernih harapan membayang
antara sedar diri dengan langkah tertunda
Ini malam yang menawarkan bisa sekurun
meluruh rahmat Ilahi dari arasy
tak tertadah dengan kerdil diri
lalu kubiarkan saja tubuh penuh dosa
dihujani kasih-Nya
Malam, berikan aku selintas insaf
untuk menemani uzlah yang sering terbiar
Walau terlalu banyak yang ziarah
terlalu singkat detik yang singgah
....
Subscribe to:
Posts (Atom)