Aku pulang ke kampung menyapa rumputan menjulang,
julai rambutan melampai,
pohon sawo merendang
dan tiang rumah yang dimamah anai-anai.
Masih terdengar tawa kami sambil berkeliaran dari laman ke laman sewaktu malam Ramadan.
Terlintas sosok mak tua upik menjengah di pintu membawa sepiring penganan.
Dan terbau rendang ayam di kuali bonda menjelang syawal (ini juadah yang kami nikmati setahun dua kali).
Tapi kepulangan kali ini tidak disambut kemanisan masa lalu selain kesepian dan kekeringan meramas kampung: pohonan rontok, dedaun kuning, telaga kontang.
Benar di sini segalanya sepi
kering dan berdebu.
julai rambutan melampai,
pohon sawo merendang
dan tiang rumah yang dimamah anai-anai.
Masih terdengar tawa kami sambil berkeliaran dari laman ke laman sewaktu malam Ramadan.
Terlintas sosok mak tua upik menjengah di pintu membawa sepiring penganan.
Dan terbau rendang ayam di kuali bonda menjelang syawal (ini juadah yang kami nikmati setahun dua kali).
Tapi kepulangan kali ini tidak disambut kemanisan masa lalu selain kesepian dan kekeringan meramas kampung: pohonan rontok, dedaun kuning, telaga kontang.
Benar di sini segalanya sepi
kering dan berdebu.
Tapi kalbuku basah
dek rindu padamu
dek rindu padamu
No comments:
Post a Comment